Perampokan Pulomas, 16 Menit yang Menegangkan
TABLOIDBINTANG.COM - Detik-detik perampokan dan pembunuhan sadis Pulomas terekam dalam kamera pengintai (CCTV) yang ada di dalam rumah milik korban Dodi Triono. Dalam konferensi pers yang digelar Kepala Polda Metro Jaya Jenderal Mochamad Iriawan, rekaman itu diperlihatkan kepada wartawan.
Rekaman perampokan yang terjadi pada Senin, 26 Desember 2016 itu, dimulai saat para pelaku perampokan datang pukul 14.26. "Mereka merampok hanya dalam waktu 16 menit. Terlihat dari CCTV mereka datang pukul 14.26," kata Iriawan di Markas Polda Metro Jaya, Kamis, 5 Januari 2017
Keempat perampok datang menggunakan mobil Suzuki Ertiga berwarna putih dengan nomor polisi B 2994 TKQ. Begitu sampai di depan rumah Dodi, Ius Pane turun pertama kali dan mengecek pintu pagar.
Melihat pintu tak terkunci, Ius memutuskan langsung masuk ke dalam rumah, kemudian disusul Ramlan Butarbutar dan Erwin. Di garasi, Ius menyuruh Yanto, sopir Dodi yang juga menjadi korban tewas dalam insiden itu, menutup pintu garasi yang awalnya terbuka.
"Yanto disuruh tutup pintu. Baru mereka mulai keluarkan senjata tajam," katanya.
Sementara dari CCTV ruang tengah, tampak Gemma, anak ketiga Dodi, dan Amelia, temannya. "Rencananya akan pergi atau dijemput ayahnya," ujar Iriawan.
Tampak pula pembantu Dodi bernama Santi yang sedang berputar di rumah, kemudian ditarik Ius serta dikumpulkan bersama Gemma dan Amel. Dua pembantu Dodi lainnya juga dikumpulkan bersama di ruang tengah dan dimasukkan ke kamar mandi.
"Lalu, Ius mengajak Santi ke lantai dua dengan todongan pistol untuk menunjukkan kamar-kamar," katanya.
Kamar pertama yang dimasuki adalah kamar Zanette, anak kedua Dodi yang langsung ikut dibawa turun dan dimasukkan ke kamar mandi bersama korban lain. Tak lama kemudian, Ius kembali ke atas dan mengecek semua kamar di lantai dua.
Ius pun menemukan Diona, anak pertama Dodi, di dalam kamarnya. CCTV merekam Ius yang menarik dan menyeret Diona dari kamarnya menuju ke bawah. Bahkan Ius juga terlihat memukul kepala Diona saat menyeretnya.
Selanjutnya, Ius mengajak Gemma kembali ke lantai dua. Ius mengaku mengajak Gemma menunjukkan kamar Dodi. "Saya ambil uang satu juta dan jam tangan," kata Ius saat ditanya apa yang ia ambil dari kamar Dodi.
Tak lama kemudian, Tasrok, sopir Dodi datang dengan menaiki motor. Tasrok baru dari rumah kedua Dodi di Pulomas Residence. Saat datang, Sinaga yang bertugas memantau kondisi luar rumah dari dalam mobil langsung masuk ke dalam rumah dan menyuruh Tasrok masuk.
Tasrok pun disambut Ramlan dan langsung ikut dimasukkan ke kamar mandi. Pukul 14.42, mereka sudah selesai mengambil barang, kemudian berjalan keluar rumah dengan membawa dua tas berwarna hijau dan oranye. Dodi datang menggunakan mobil Honda Jazz. "Ramlan yang membuka pagar, Dodi sama sekali tidak curiga," ucap Iriawan.
Saat Dodi turun, Ramlan cs langsung menodongkan senjata dan membawa Dodi masuk ke kamar mandi. Sebelum meninggalkan lokasi, mereka juga sempat menggeledah mobil Dodi untuk mencari barang berharga lain. Hingga saat ini, polisi masih mencari keberadaan dua tas yang dibawa dari rumah Dodi.
Sebelas orang yang dimasukkan ke dalam kamar mandi tanpa ventilasi itu akhirnya ditemukan pada Selasa, 27 Desember 2016. Sebanyak enam orang tewas dan lima lainnya selamat.
Korban tewas adalah Dodi Triono, 59 tahun; anak pertama Dodi, Diona Arika (16); anak ketiga Dodi, Dianita Gemma (9); teman Dianita, Amelia Callista (10), sopir Dodi, Yanto; serta Tasrok, sopir Dodi lainnya yang meninggal di rumah sakit.
Korban selamat, di antaranya Zanette Kalila, 13 tahun, anak kedua Dodi, Emi (41), Fitriani (23), Santi (22), dan Windy (23), yang merupakan pembantu rumah tangga Dodi.
Adapun para pelaku perampokan telah ditangkap polisi. Seorang di antaranya yang disebut kapten perampokan ini, Ramlan Butarbutar, tewas ditembak polisi. Ius adalah pelaku terakhir yang ditangkap polisi pada awal bulan ini.